Tingkat kelaparan anak di Indonesia memang masih menjadi permasalahan serius yang perlu segera ditangani. Menurut data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, tingkat kelaparan anak di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini tentu menjadi perhatian bersama, karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dijaga kesejahteraannya.
Menurut Prof. Dr. Ir. Sudibyo Markus, seorang pakar gizi dari Universitas Indonesia, “Tingkat kelaparan anak di Indonesia sebenarnya dapat dicegah dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan bergizi. Namun, masih banyak anak yang mengalami kekurangan gizi karena faktor ekonomi, sosial, dan juga pendidikan.”
Tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi tingkat kelaparan anak di Indonesia adalah dengan meningkatkan akses terhadap pangan yang bergizi, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Program-program bantuan pangan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako Murah perlu terus ditingkatkan agar anak-anak dapat mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Selain itu, pendidikan gizi juga perlu ditingkatkan di sekolah-sekolah agar para orangtua dapat memahami pentingnya memberikan asupan gizi yang seimbang bagi anak-anak mereka. Menurut Dr. Ir. Siti Harni Suhardi, seorang ahli gizi dari Kementerian Kesehatan, “Pendidikan gizi sejak dini akan membantu orangtua dalam memilih makanan yang sesuai untuk anak-anak mereka.”
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan juga pihak swasta, diharapkan tingkat kelaparan anak di Indonesia dapat terus menurun dan anak-anak dapat tumbuh kembang dengan baik. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga generasi penerus bangsa agar dapat menjadi generasi yang sehat dan cerdas. Semoga dengan tindakan yang tepat, tingkat kelaparan anak di Indonesia dapat diminimalkan secara signifikan.