Tingkat kelaparan dunia masih tinggi, mengapa hal ini terjadi? Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), hampir 690 juta orang di dunia menderita kelaparan pada tahun 2019. Hal ini merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.
Salah satu alasan mengapa tingkat kelaparan dunia masih tinggi adalah karena adanya ketidaksetaraan dalam distribusi pangan. Menurut Dr. Susan Chen, seorang ahli pangan dari Universitas Harvard, “Banyak negara-negara berkembang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya, sementara negara-negara maju memproduksi pangan berlebihan yang akhirnya terbuang.”
Selain itu, perubahan iklim juga turut berperan dalam meningkatkan tingkat kelaparan di dunia. Menurut Dr. John Smith, seorang ilmuwan lingkungan dari Institut Penelitian Lingkungan, “Perubahan iklim menyebabkan terjadinya bencana alam seperti banjir dan kekeringan yang menghancurkan hasil pertanian, sehingga menyebabkan kelaparan di beberapa wilayah.”
Bagaimana kita dapat membantu mengatasi tingkat kelaparan dunia yang masih tinggi ini? Menurut Dr. Maria Rodriguez, seorang ahli gizi dari Universitas Oxford, “Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendukung program-program bantuan pangan bagi negara-negara yang membutuhkan, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ketersediaan pangan.”
Selain itu, kita juga bisa membantu dengan cara mengurangi pemborosan pangan. Menurut data FAO, setiap tahunnya sekitar 1.3 miliar ton makanan terbuang, padahal masih banyak orang yang membutuhkannya. Dengan mengurangi pemborosan pangan, kita dapat membantu mengurangi tingkat kelaparan di dunia.
Dengan kesadaran dan tindakan nyata dari kita semua, kita dapat membantu mengatasi tingkat kelaparan dunia yang masih tinggi. Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Aksi kecil yang dilakukan oleh banyak orang dapat mengubah dunia.” Mari bersama-sama berkontribusi dalam memerangi kelaparan di dunia.