Pengangguran tersembunyi di Indonesia memang menjadi fenomena yang perlu diungkap lebih dalam. Banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa ada begitu banyak orang yang sebenarnya menganggur, namun tidak terdaftar dalam data resmi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran tercatat sebesar 5,8% pada Februari 2021. Namun, ada pengangguran tersembunyi yang tidak terhitung dalam data tersebut. Pengangguran tersembunyi ini bisa terjadi karena orang yang sebenarnya menganggur malu untuk mengakuinya, atau mereka terpaksa bekerja di sektor informal dengan upah rendah.
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Maruarar Sirait, “Pengangguran tersembunyi ini bisa mencapai 70% dari total pengangguran di Indonesia.” Hal ini menunjukkan bahwa masalah pengangguran tersembunyi tidak boleh diabaikan.
Salah satu faktor penyebab pengangguran tersembunyi adalah minimnya kesempatan kerja yang layak. Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), Fasli Jalal, “Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan minimnya investasi dapat menyebabkan tingginya pengangguran tersembunyi di Indonesia.”
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan. “Pemerintah perlu melakukan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat,” ujar Maruarar Sirait.
Dengan mengungkap dan mengatasi pengangguran tersembunyi, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Jadi, mari bersama-sama berperan aktif dalam menyelesaikan masalah ini demi masa depan yang lebih baik.