Mengukur tingkat kemiskinan di Indonesia memang menjadi hal yang penting untuk dilakukan guna mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat. Data terbaru menunjukkan bahwa masih banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini tentu memiliki implikasi yang cukup besar bagi pembangunan di Indonesia.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Indonesia pada Maret 2021 mencapai 9,75 persen. Meskipun angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan di tanah air.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, “Data terbaru menunjukkan adanya penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia, namun kita tidak boleh merasa puas. Masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.”
Implikasi dari tingkat kemiskinan yang masih tinggi di Indonesia juga dirasakan oleh berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, “Kemiskinan bukan hanya masalah sosial, namun juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, kita perlu terus berupaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.”
Untuk mengatasi masalah kemiskinan, diperlukan langkah-langkah yang konkret dan terukur. Salah satunya adalah dengan melakukan pendekatan yang holistik, seperti yang diungkapkan oleh pakar ekonomi Jimly Asshiddiqie, “Pengentasan kemiskinan memerlukan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari penguatan ekonomi kerakyatan hingga peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan.”
Dengan adanya data terbaru mengenai tingkat kemiskinan di Indonesia, diharapkan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Sehingga, masyarakat Indonesia dapat hidup lebih sejahtera dan berkelanjutan ke depannya.