Pengangguran friksional seringkali dianggap sebagai masalah yang merugikan bagi perekonomian suatu negara. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya pengangguran friksional dapat dijadikan sebagai sumber daya manusia produktif di Indonesia?
Mengoptimalkan potensi pengangguran friksional memang bukan hal yang mudah. Namun, dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat menjadi aset berharga bagi kemajuan negara. Menurut Pakar Ekonomi, Dr. Bambang Brodjonegoro, “Pengangguran friksional sebenarnya merupakan kesempatan bagi individu untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang tepat, mereka dapat menjadi tenaga kerja yang sangat produktif.”
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan potensi pengangguran friksional adalah dengan membuka peluang bagi mereka untuk mengikuti program pelatihan dan pendampingan. Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan, hanya sekitar 20% dari pengangguran friksional yang mengikuti program pelatihan. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan.
Selain itu, peran pemerintah dan dunia usaha juga sangat penting dalam mengoptimalkan potensi pengangguran friksional. Menurut Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, “Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan program-program yang dapat membantu pengangguran friksional agar dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Kerja sama dengan dunia usaha juga sangat diperlukan untuk memberikan peluang kerja bagi mereka.”
Dengan mengoptimalkan potensi pengangguran friksional sebagai sumber daya manusia produktif, bukan tidak mungkin Indonesia dapat menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di pasar global. Sebagai individu, mari kita dukung upaya pemerintah dan dunia usaha dalam memberikan kesempatan kepada pengangguran friksional untuk mengembangkan potensi mereka. Semoga dengan langkah ini, Indonesia dapat terus maju dan berkembang di masa depan.