Menakar kemiskinan di Indonesia: Apa yang harus dilakukan? Pertanyaan ini sering kali muncul ketika kita melihat realitas sosial di negara kita yang masih banyak dihantui oleh masalah kemiskinan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2021, tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 10.19 persen.
Menakar kemiskinan di Indonesia memang tidaklah mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan, mulai dari ketimpangan ekonomi, kurangnya akses pendidikan dan kesehatan, hingga minimnya lapangan kerja. Menurut pakar ekonomi, Dr. Faisal Basri, salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan adalah dengan meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan kerja bagi masyarakat miskin.
Menurut Menteri Sosial, Tri Rismaharini, pemerintah juga harus terus melakukan upaya pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin. “Kami terus berupaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak kemiskinan, namun lebih penting lagi adalah memberikan mereka keterampilan dan pelatihan agar dapat mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Namun, menakar kemiskinan di Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Sebagai masyarakat, kita juga memiliki peran penting dalam membantu mengatasi masalah ini. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin melalui program-program pemberdayaan ekonomi di tingkat lokal.
Menurut Dr. Asep Suryahadi, Direktur Eksekutif SMERU Research Institute, “Pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin merupakan kunci utama dalam mengatasi kemiskinan. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat miskin dapat mandiri secara ekonomi dan keluar dari lingkaran kemiskinan.”
Dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat, kita dapat bersama-sama menakar kemiskinan di Indonesia dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. Bersama, kita dapat menjawab pertanyaan, “Apa yang harus dilakukan?” dengan tindakan nyata dan berkelanjutan. Mari bergerak bersama untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia!