Mengenal Lebih Dekat Urban Farming: Panduan Lengkap untuk Memulai Bertani di Kota
Urban farming menjadi tren yang semakin populer di kota-kota besar, termasuk di Indonesia. Banyak orang mulai tertarik untuk memulai bertani di tengah hiruk pikuk perkotaan. Bagi yang belum mengenal lebih dekat urban farming, artikel ini akan memberikan panduan lengkap untuk memulai bertani di kota.
Menurut pakar pertanian, urban farming adalah praktik bercocok tanam yang dilakukan di dalam atau di sekitar kota. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan terbatas yang tersedia di perkotaan untuk memproduksi makanan secara mandiri. Menurut Dr. Ir. Dwi Andreas Santoso, urban farming dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan di perkotaan.
Pertama-tama, langkah pertama untuk memulai urban farming adalah mengenal lebih dekat konsep tersebut. Menurut Yulia Dwi Andriyanti, seorang ahli pertanian dari Universitas Indonesia, urban farming bukan hanya sekedar hobi, tetapi juga merupakan langkah nyata untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar kota.
Selanjutnya, pilihlah jenis tanaman yang cocok untuk ditanam di dalam kota. Menurut Dr. Ir. Setiyo Budi, seorang agronom dari Institut Pertanian Bogor, tanaman sayuran seperti kangkung, selada, dan tomat cocok untuk ditanam dalam skala kecil di pekarangan rumah. Hal ini karena tanaman-tanaman tersebut relatif mudah dalam perawatannya dan cepat untuk dipanen.
Setelah memilih jenis tanaman, langkah berikutnya adalah menyiapkan lahan untuk ditanami. Menurut Yulia Dwi Andriyanti, lahan untuk urban farming tidak harus luas, bahkan bisa dimulai dari pot-pot kecil di balkon rumah. Penggunaan teknik bertani vertikal juga bisa menjadi solusi bagi yang memiliki lahan terbatas.
Terakhir, jangan lupa untuk memperhatikan faktor-faktor lingkungan sekitar seperti polusi udara dan air. Menurut Dr. Ir. Dwi Andreas Santoso, penggunaan pupuk organik dan pengendalian hama secara alami sangat penting dalam urban farming untuk menjaga kualitas tanaman yang dihasilkan.
Dengan mengenal lebih dekat urban farming dan mengikuti panduan lengkap di atas, diharapkan masyarakat perkotaan bisa mulai memanfaatkan lahan terbatas yang tersedia untuk memproduksi makanan secara mandiri. Seperti yang dikatakan oleh Yulia Dwi Andriyanti, “Urban farming bukan hanya tentang bertani, tetapi juga tentang mengubah pola pikir dan gaya hidup menjadi lebih berkelanjutan.”