Dampak Kerusakan Lahan Pertanian di Indonesia: Ancaman bagi Ketahanan Pangan
Dampak Kerusakan Lahan Pertanian di Indonesia: Ancaman bagi Ketahanan Pangan
Kerusakan lahan pertanian di Indonesia menjadi masalah serius yang mengancam ketahanan pangan negara. Dampak dari kerusakan ini sangat besar dan perlu segera diatasi agar produksi pangan tidak terganggu.
Menurut data dari Kementerian Pertanian, kerusakan lahan pertanian di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konversi lahan pertanian menjadi pemukiman, penggunaan pupuk kimia berlebihan, dan perubahan iklim.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Nur Hidayati, mengatakan bahwa kerusakan lahan pertanian dapat menyebabkan penurunan produksi pangan. “Jika kerusakan lahan pertanian terus berlanjut, maka akan sulit bagi Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan yang diinginkan,” ujarnya.
Para ahli lingkungan juga menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian. Profesor Budi Indra Setiawan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menekankan pentingnya konservasi lahan pertanian untuk menjaga ketahanan pangan. “Kita harus memperhatikan dampak kerusakan lahan pertanian agar produksi pangan tetap stabil,” katanya.
Selain itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga mengingatkan pentingnya menjaga lahan pertanian agar tidak rusak. “Kerusakan lahan pertanian akan berdampak pada ketahanan pangan. Kita harus berupaya menjaga lahan pertanian agar produksi pangan tetap mencukupi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Untuk mengatasi dampak kerusakan lahan pertanian, diperlukan langkah-langkah konkret, seperti pengendalian konversi lahan, penggunaan pupuk organik, dan penanaman kembali lahan yang rusak. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat menjaga ketahanan pangan dan mengurangi dampak kerusakan lahan pertanian yang terus meningkat.