Krisis Kelaparan di Indonesia: Mengapa Masih Terjadi?


Krisis kelaparan di Indonesia: mengapa masih terjadi? Hal ini merupakan pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang ketika melihat begitu banyak orang yang masih mengalami kelaparan di negara kita. Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun krisis kelaparan masih menjadi momok yang menghantui banyak orang.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 terdapat sekitar 9,4 juta orang di Indonesia yang mengalami kelaparan. Angka ini tentu sangat mengkhawatirkan, mengingat bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Namun, mengapa krisis kelaparan masih terjadi di Indonesia?

Salah satu faktor utama yang menyebabkan krisis kelaparan di Indonesia adalah ketidakmerataan distribusi pangan. Menurut Dr. Siti Nurjanah, seorang pakar pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), “Masih terjadi kesenjangan antara daerah yang memiliki surplus pangan dengan daerah yang mengalami kelangkaan pangan. Hal ini menyebabkan distribusi pangan yang tidak merata dan membuat sebagian masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan pangan yang cukup.”

Selain itu, faktor lain yang turut berperan dalam krisis kelaparan di Indonesia adalah perubahan iklim. Menurut Dr. Arief Daryanto, seorang ahli pertanian dari Universitas Gadjah Mada (UGM), “Perubahan iklim menyebabkan cuaca ekstrem yang dapat mengganggu produksi pangan. Banjir, kekeringan, dan bencana alam lainnya dapat menghancurkan tanaman pangan dan membuat pasokan pangan menjadi terbatas.”

Selain faktor distribusi pangan dan perubahan iklim, faktor kemiskinan juga turut berperan dalam krisis kelaparan di Indonesia. Menurut data BPS, pada tahun 2021 terdapat sekitar 27,55 juta orang di Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini membuat mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Untuk mengatasi krisis kelaparan di Indonesia, diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Dr. Siti Nurjanah menyarankan, “Pemerintah perlu meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan melalui program-program bantuan pangan dan pemberdayaan petani. Selain itu, perlu juga dilakukan upaya untuk mengurangi ketimpangan distribusi pangan antar daerah.”

Dengan kesadaran dan kerjasama semua pihak, diharapkan krisis kelaparan di Indonesia dapat segera teratasi dan setiap individu dapat menikmati pangan yang cukup dan bergizi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Ada cukup untuk kebutuhan manusia, tetapi tidak untuk keserakahan manusia.” Semoga Indonesia dapat terbebas dari krisis kelaparan dan menjadi negara yang sejahtera untuk semua rakyatnya.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa