Kelaparan merupakan masalah serius yang masih menjadi perhatian utama di banyak negara, terutama di negara-negara paling terdampak. Upaya mengatasi kelaparan di negara-negara ini menjadi prioritas bagi pemerintah dan organisasi kemanusiaan di seluruh dunia.
Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), sekitar 690 juta orang di dunia mengalami kelaparan pada tahun 2019. Negara-negara yang paling terdampak oleh kelaparan antara lain adalah Sudan Selatan, Yaman, dan Republik Afrika Tengah. Situasi ini menuntut adanya langkah konkret untuk mengatasi masalah kelaparan yang terus mengancam kehidupan jutaan orang.
Salah satu upaya mengatasi kelaparan di negara-negara paling terdampak adalah melalui program bantuan pangan. Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bagi mereka yang membutuhkan, terutama anak-anak dan lansia. Menurut Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP), David Beasley, “Bantuan pangan adalah langkah awal yang penting untuk mengatasi kelaparan di negara-negara paling terdampak. Namun, langkah ini harus diikuti dengan kebijakan jangka panjang yang berkelanjutan.”
Selain itu, upaya mengatasi kelaparan di negara-negara paling terdampak juga melibatkan pendekatan yang holistik, seperti meningkatkan akses terhadap sumber daya pangan, meningkatkan produktivitas pertanian, dan memperkuat sistem pertanian lokal. Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, “Peningkatan ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam upaya mengatasi kelaparan di negara-negara paling terdampak. Hal ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari teknologi pertanian hingga kebijakan yang mendukung petani lokal.”
Dalam konteks globalisasi dan perubahan iklim, upaya mengatasi kelaparan di negara-negara paling terdampak juga memerlukan kerjasama lintas negara dan lintas sektor. Menurut Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, “Kerjasama internasional sangat diperlukan dalam mengatasi kelaparan di negara-negara paling terdampak. Tidak ada satu negara pun yang bisa mengatasi masalah ini sendirian.”
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat sipil, diharapkan upaya mengatasi kelaparan di negara-negara paling terdampak dapat memberikan dampak yang signifikan dalam memperbaiki kondisi pangan dan gizi masyarakat. Langkah-langkah konkret dan kebijakan yang berkelanjutan menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa setiap individu memiliki akses terhadap pangan yang cukup dan bergizi.