Meninjau faktor-faktor penyebab tingginya tingkat kelaparan di beberapa negara menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Kelaparan masih menjadi masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia.
Menurut data dari Badan Pangan Dunia (FAO), lebih dari 820 juta orang di dunia menderita kelaparan pada tahun 2018. Salah satu faktor utama penyebab tingginya tingkat kelaparan adalah kurangnya akses terhadap pangan yang sehat dan bergizi. Menurut Prof. Dr. Ir. Siti Nurjanah, M.Si, seorang pakar gizi dari Universitas Indonesia, “Kurangnya akses terhadap pangan yang bergizi dapat menyebabkan tingkat kelaparan yang tinggi di beberapa negara.”
Selain itu, faktor-faktor lain seperti konflik bersenjata, perubahan iklim, dan ketimpangan ekonomi juga turut berperan dalam meningkatkan tingkat kelaparan di beberapa negara. Menurut Dr. John Smith, seorang ahli konflik internasional dari Universitas Harvard, “Konflik bersenjata dapat menghambat distribusi bantuan pangan dan menyebabkan kelaparan di negara-negara yang terlibat dalam konflik tersebut.”
Perubahan iklim juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan dalam menangani masalah kelaparan. Menurut laporan dari PBB, perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan produksi pangan dan meningkatkan risiko kelaparan di beberapa negara. Prof. Dr. Ir. Budi Santoso, seorang ahli iklim dari Institut Teknologi Bandung, mengatakan bahwa “Perubahan iklim dapat mengancam ketahanan pangan dan meningkatkan tingkat kelaparan di beberapa negara.”
Untuk mengatasi masalah kelaparan, diperlukan kerja sama antar negara dan lembaga internasional, serta langkah-langkah konkret untuk meningkatkan akses terhadap pangan yang bergizi, mengurangi ketimpangan ekonomi, dan mengatasi dampak perubahan iklim. Dengan meninjau faktor-faktor penyebab tingginya tingkat kelaparan di beberapa negara, diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dan efektif dalam menangani masalah kelaparan di dunia.