Realitas kelaparan di negara-negara berpendapatan rendah merupakan masalah yang serius yang masih belum terselesaikan hingga saat ini. Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), sekitar 690 juta orang di dunia menderita kelaparan, dan sebagian besar dari mereka tinggal di negara-negara berpendapatan rendah.
Menurut Dr. David Nabarro, Koordinator Khusus Pangan dan Pertanian PBB, “Kelaparan masih menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh dunia saat ini, terutama di negara-negara berpendapatan rendah. Kekurangan akses terhadap pangan yang bergizi, kemiskinan, dan konflik bersenjata merupakan faktor utama yang menyebabkan kelaparan di negara-negara tersebut.”
Realitas kelaparan di negara-negara berpendapatan rendah juga dapat dilihat dari tingginya angka stunting pada anak-anak. Menurut laporan dari UNICEF, sekitar 151 juta anak di dunia mengalami stunting akibat kekurangan gizi, dan sebagian besar dari mereka berasal dari negara-negara berpendapatan rendah.
Dr. Sania Nishtar, Kepala Komisi Khusus Pangan untuk Keadilan Sosial di Pakistan, juga mengatakan, “Ketika kita berbicara tentang kelaparan di negara-negara berpendapatan rendah, kita juga harus memperhatikan ketimpangan dalam distribusi pangan dan kebijakan pangan yang tidak berpihak kepada masyarakat miskin.”
Upaya untuk mengatasi realitas kelaparan di negara-negara berpendapatan rendah memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga internasional, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sipil. Menurut Dr. Nabarro, “Dibutuhkan komitmen politik yang kuat dan tindakan nyata untuk memberantas kelaparan di negara-negara berpendapatan rendah. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang adil dan berkelanjutan terhadap pangan yang bergizi.”