Dampak Perubahan Teknologi terhadap Pengangguran Friksional di Indonesia
Perkembangan teknologi yang pesat belakangan ini telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap tingkat pengangguran di Indonesia, terutama pengangguran friksional. Pengangguran friksional sendiri merupakan jenis pengangguran yang terjadi karena adanya kesenjangan antara ketersediaan pekerjaan dengan keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 7,07 persen, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,28 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan teknologi telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pasar tenaga kerja di Indonesia.
Salah satu ahli ekonomi, Prof. Dr. Haryo Kuncoro dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa perubahan teknologi seperti otomatisasi dan digitalisasi telah menyebabkan pergeseran dalam struktur pasar kerja. “Pekerja yang tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar akan cenderung mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, sehingga meningkatkan tingkat pengangguran friksional di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sandiaga Uno, juga menyoroti masalah ini. Menurutnya, para pelaku usaha di Indonesia perlu melakukan transformasi digital agar dapat bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif. “Keterampilan digital sudah menjadi kebutuhan yang mutlak bagi para pekerja agar dapat terus berkembang dan tidak tertinggal oleh perkembangan teknologi,” ucapnya.
Untuk mengatasi dampak perubahan teknologi terhadap pengangguran friksional di Indonesia, beberapa langkah dapat dilakukan. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan agar para pencari kerja dapat memenuhi tuntutan pasar kerja yang terus berubah. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi juga diperlukan untuk menciptakan program-program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan tingkat pengangguran friksional di Indonesia dapat ditekan dan para pencari kerja dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki. Sehingga, perubahan teknologi yang terus berkembang tidak hanya memberikan dampak negatif, tetapi juga dapat memberikan peluang bagi para pekerja untuk terus berkembang dan bersaing dalam pasar kerja global.