Penyebab utama tingkat kelaparan di Indonesia adalah karena faktor kemiskinan yang masih tinggi di beberapa daerah, kurangnya akses terhadap pangan bergizi, serta kurangnya pengetahuan tentang gizi yang seimbang. Menurut data Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), sekitar 19,4 juta penduduk Indonesia menderita kelaparan pada tahun 2020.
Menanggapi hal ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, “Kemiskinan menjadi salah satu faktor utama dalam menyebabkan kelaparan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar mereka dapat mengakses pangan yang cukup dan bergizi.”
Selain itu, kurangnya akses terhadap pangan bergizi juga menjadi salah satu penyebab tingkat kelaparan yang tinggi di Indonesia. Menurut Dr. Ir. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, “Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan produksi pangan bergizi dan memastikan distribusi pangan yang merata ke seluruh lapisan masyarakat.”
Untuk mengatasi tingkat kelaparan di Indonesia, diperlukan langkah-langkah konkret seperti peningkatan produksi pangan, pendidikan gizi yang lebih luas, serta program bantuan pangan bagi keluarga yang membutuhkan. Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pangan dan Gizi (PKPG) Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, “Penting bagi pemerintah untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program-program penanggulangan kelaparan yang sudah ada, serta mengembangkan program-program baru yang lebih efektif.”
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya, diharapkan tingkat kelaparan di Indonesia dapat terus ditekan dan pada akhirnya dihilangkan. “Kesejahteraan masyarakat adalah tanggung jawab bersama, dan kita semua harus berperan aktif dalam upaya mengatasi masalah kelaparan di Indonesia,” tambah Menteri Syahrul Yasin Limpo.