Permasalahan kemiskinan di Jawa Timur: Seberapa besar dampaknya? Pertanyaan ini sering kali muncul dalam benak kita ketika membahas kondisi ekonomi di provinsi yang terletak di bagian timur Pulau Jawa ini. Kemiskinan merupakan salah satu persoalan serius yang harus segera diselesaikan, mengingat dampaknya yang sangat besar bagi masyarakat.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Jawa Timur masih cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah penduduk miskin di provinsi ini yang mencapai 11,18 juta orang pada Maret 2021. Angka ini menunjukkan bahwa sekitar 13,03% dari total penduduk Jawa Timur berada dalam kondisi kemiskinan.
Permasalahan kemiskinan ini tentu memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat Jawa Timur. Salah satunya adalah terbatasnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan. Menurut Dr. Ir. Hadi Subhan, M.Si., seorang pakar ekonomi dari Universitas Airlangga, “Kemiskinan dapat menghambat akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas, sehingga potensi anak-anak untuk meraih kesuksesan di masa depan pun menjadi terbatas.”
Selain itu, permasalahan kemiskinan juga dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, tingkat kesehatan masyarakat di daerah yang miskin cenderung lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang lebih makmur. Hal ini disebabkan oleh kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai.
Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan di Jawa Timur, diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, “Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program-program pelatihan dan bantuan modal usaha merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Jawa Timur.”
Dengan kesadaran akan besarnya dampak permasalahan kemiskinan di Jawa Timur, diharapkan semua pihak dapat bersatu untuk mencari solusi yang tepat guna mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Ir. Hadi Subhan, M.Si., “Kemiskinan bukanlah masalah yang bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, melainkan juga butuh peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat.”