Pengangguran friksional merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi di dalam dunia kerja. Hal ini disebabkan oleh kesulitan para pencari kerja dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan minat mereka. Namun, ada cara untuk mengatasi masalah ini, yaitu melalui pendidikan dan pelatihan kerja.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para pencari kerja. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan kerja sangat penting untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bersaing di pasar tenaga kerja.
Menurut Dr. Arief Anshory Yusuf, seorang ekonom dari Universitas Padjadjaran, “Pendidikan dan pelatihan kerja dapat menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran friksional. Dengan adanya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, para pencari kerja akan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka.”
Selain itu, Menurut Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, “Pemerintah juga telah melakukan berbagai program pelatihan kerja untuk membantu para pencari kerja mengembangkan keterampilan mereka. Program-program seperti Kartu Pra Kerja dan Program Vokasi telah membantu ribuan orang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.”
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan kerja yang tepat, diharapkan tingkat pengangguran friksional di Indonesia dapat teratasi. Para pencari kerja akan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga mereka dapat lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Jadi, mari kita dukung program-program pendidikan dan pelatihan kerja untuk menciptakan generasi muda yang siap bersaing di dunia kerja.